
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan atau K3 merupakan sertifikasi penting yang perlu dimiliki seseorang jika ingin bekerja di pertambangan.
Sertifikasi K3 memiliki fungsi untuk menjamin dan melindungi pekerja tambang agar selamat serta sehat melalui upaya pengelolaan keselamatan kerja, kesehatan kerja, lingkungan kerja, dan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja.
Untuk mendapatkan sertifikasi K3, perlu melalui ujian khusus. Apabila peserta dinyatakan belum layak, maka tidak akan lolos ujian sertifikasi.
Faktor Penyebab Gagal Ujian Pertambangan
Tidak semua peserta K3 dinyatakan lolos ujian. Ada banyak sekali faktor yang melatarbelakanginya, beberapa di antaranya yaitu:
1. Kurangnya Pemahaman tentang Peraturan Pertambangan
Kurangnya pemahaman tentang peraturan dan standar keselamatan pertambangan yang berlaku dapat menyebabkan peserta gagal ujian.
2. Kurangnya Pengalaman Kerja di Pertambangan
Kurangnya pengalaman kerja di pertambangan dapat membuat peserta kurang memahami konsep-konsep K3 yang diterapkan di lapangan.
3. Kurangnya Pemahaman tentang Bahaya dan Risiko di Pertambangan
Kurangnya pemahaman tentang bahaya dan risiko di pertambangan dapat membuat peserta gagal ujian.
4. Kurangnya Kemampuan Analisis dan Pemecahan Masalah
Kurangnya kemampuan analisis dan pemecahan masalah dapat membuat peserta kesulitan menjawab soal-soal ujian yang memerlukan analisis dan pemecahan masalah.
5. Kurangnya Pemahaman tentang Sistem Manajemen K3
Kurangnya pemahaman tentang sistem manajemen K3 yang diterapkan di pertambangan dapat membuat peserta gagal ujian.
6. Kurangnya Kemampuan Komunikasi yang Efektif
Kurangnya kemampuan komunikasi yang efektif dapat membuat peserta kesulitan menjelaskan konsep-konsep K3 dan menjawab soal-soal ujian.
7. Kurangnya Pemahaman tentang Peralatan dan Teknologi Pertambangan
Kurangnya pemahaman tentang peralatan dan teknologi pertambangan dapat membuat peserta gagal ujian.
8. Kurangnya Pemahaman tentang Prosedur Kedaruratan
Kurangnya pemahaman tentang prosedur kedaruratan di pertambangan dapat membuat peserta gagal ujian.
9. Kurangnya Pemahaman tentang Pengelolaan Lingkungan
Kurangnya pemahaman tentang pengelolaan lingkungan di pertambangan dapat membuat peserta gagal ujian.
10. Kurangnya Pemahaman tentang Kebijakan dan Prosedur K3
Kurangnya pemahaman tentang kebijakan dan prosedur K3 yang diterapkan di pertambangan dapat membuat peserta gagal ujian.
Hal-hal yang dibahas di atas perlu diperhatikan oleh calon pekerja tambang agar tidak perlu mengikuti ujian sertifikasi berkali-kali.
Sumber: jdih.esdm.go.id